Berdasarkan keterangan dari H. Iwa
juru kunci Situs Gunung Tengah, Dalem Lenggana adalah salah seorang tokoh agama
Islam yang memiliki kedudukan paling tinggi di Bangkelung pada masanya, ia Memiliki Pesantren yang diikuti oleh banyak santri, bahkan konon,
ulama besar di Pamijahan Tasikmalaya,
yaitu Syeh Abdul Muhyi, sempat menimba ilmu di pesantren ini.
Sejak
masa kecilnya Dalem Lenggana dirorok (diurus) oleh Buyut Sayang, salah
satu pemimpin di wilayah Bangkelung, hingga kemudian Dalem Lenggana mendirikan
pesantren di daerah Cibalinaga sekitar 400 meter dari situs makam Dalem
Lenggana.
Sebagai salah satu penyebar agama, Dalem Lenggana banyak dimusuhi oleh orang-orang yang tidak menyukai ajaran islam, sehingga sering menimbulkan perkelahian hingga penyerangan terhadap dalem Lenggana. Untuk melawan orang-orang yang memusuhinya tersebut, Dalem lenggana meminta bantuan kepada 2 orang temannya yaitu Dalem Cakrawati yang berasal dari Panjalu, dan Ki Gedeng Utama dari Ciancang (Utama).
Dengan kehadiran dan bantuan kedua tokoh
tersebut, Dalem Lenggana berhasil mengalahkan orang-orang yang memusuhinya.
Bahkan untuk mengelabui musuhnya Dalem Lenggana sempat melakukan supata dengan
mengatakan bahwa daerah pemukiman sekitar bangkelung merupakan tegal eurih,
tatangkalan, jeung mencek (kebun alang-alang, pepohonan dan rusa), sehingga
di pemukiman masyarakat tersebut yang terlihat oleh musuhnya hanyalah hutan
yang penuh dengan tanaman eurih. Sehingga kemudian daerah tersebut
sekarang dikenal dengan daerah cieurih.